Sabtu, 30 Maret 2013

Cerdas Mengelola Amal

Orang yang cerdas dan berpikiran sehat adalah mereka yang mengelola amal-amalnya sehingga semua kegiatan mereka menjadi sempurna.

---Habib Muhammad bin Abdullah bin Syeikh Alaydrus---

Abu Husein Al-Nury, Sufi yang Diselimuti Cahaya

Ia terkenal sebagai seorang Zahid yang menafikan keduniawian. Begitu dalam cintanya kepada Allah hingga dijuluki Al-Nury, “Yang Dianugrahi Cahaya”.
 Dalam jagat sufistik, perjalanan seorang sufi yang berziarah ke berbagai tempat suci bisa menampilkan berbagai perbuatan menjadi hikmah keronahian dengan nilai-nilai spritual yang luar biasa. Mereka meninggalkan jejak-jejak spritual – adakalanya berupa karya tulis yang monumental – yang sampai sekarang tetap menjadi rujukan para penganut sufi.
Beberapa di antara mereka, misalnya Syekh Abdul Qadir Jailani, Sarry As-Saqaty, Junaid Al-Bagdadi, Fariduddin Aththar, Abu Husien Al-Nury, dan sebagainya. Mereka adalah tokoh sufi garda depan yang hingga kini belum tertandingi ketokohannya. Seorang diantara mereka, yaitu Abu Husien Al-Nury, punya keistimewaan justru karena mendapat julukan “Al-Nury”, yaitu “Yang mendapat anugrah cahaya” dari Allah SWT.

Antara Ahlissunnah Wal Jama’ah dan Ahli Fitnah

Ahlissunnah Wal Jama’ah
Ahlissunnah Wal Jama’ah adalah Manhaj beraqidah yang benar dengan dua ciri. Pertama: mereka sangat mencintai keluarga Nabi Muhammad SAW. Kedua: mereka juga sangat mencintai Sahabat Nabi Muhammad SAW.
Maka tidak cukup orang mengaku beragama Islam akan tetapi dengan mudah mereka mencaci para Sahabat Nabi Muhammad SAW. Dan yang keluar dari Ahlissunnah Wal Jama’ah model ini diwakili oleh kelompok Syi’ah (Syi’ah Imamiyah Itsnata ’Asyariyah) dengan ciri khas paling menonjol dari mereka adalah mengagungkan Ahlibait Nabi Muhammad SAW akan tetapi merendahkan para Sahabat Nabi Muhammad SAW.