Sabtu, 06 April 2013

Cara Mengenali Buku-buku Wahabi/bukan dalam Bidang Hadits


Wahabi tidak merujuk terhadap ulama besar dalam menilai hadits, seperti Imam Nawawi, Al-Hafizh Ibnu Hajar, al-Suyuthi, dll. Wahabi hanya merujuk pada al-Albani (ahli hadits wahabi yang tidak diperhitungkan oleh para Ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah).
Hati-hati dengan pernyataan wahabi: “Hadits ini telah dishahihkan atau didha’ifkan oleh al-Albani”.

Al-Baqarah Ayat 63-64

Pelajaran Degradasi Spiritual dari Bani IsrailDimaksud perjanjian adalah janji yang lalu maupun yang akan datang, yang ada dalam Taurat, atau yang dialamnya ada bukti-bukti rasional melaui pentauhidan Tindakan Ilahi dan Sifat-sifat Ilahi, lalu disanalah diangkat ke dalam kesan otak dari pemahaman hakikat makna-maknanya.
"Ketika Kami mengambil perjanjianmu dan meninggikan di atasmu bukit, "Ambillah apa yang Kami datangkan kepadamu dengan kegigihan, dan perhatikanlah apa yang di dalamnya agar kamu menjadi orang yang bertaqwa." (Q.S. Al-Baqarah : 63)

Tuntutlah Dirimu Sendiri!


“Janganlah kamu tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu sendiri karena engkau menunda adabmu kepad Allah.”
---Ibnu Athaillah---

Musuh yang Lebih Baik Daripada Teman


“JIka ada musuh yang mendekatkanmu kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari pada teman akrab yang menjauhkanmu dari Allah.”
---Abul Hasan as-Sadzili---

Tunjukkan Salahku!


“Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.”
----Umar bin Khaththab---

Akal Tak Dapat Mencapai Allah


“Ketahuilah olehmu, sesungguhnya akal hanya merupakan sesuatu alat untuk mencapai segala sesuatu yang hanya berhubungan dengan hamba atau manusia, bukan untuk mencapai Allah.”
---Ibnu Athaillah---

Siapa Mencubit Akan Dicubit


“Orang yang banyak tertawa itu kurang wibawanya. Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina. Orang yang mencintai akhirat, dunia pasti menyertainya. Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.”
---Umar bin Khaththab---