“Kehidupan seorang muslim tidak dapat dicapai dengan sempurna, kecuali
mengikuti jalan Allah SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan-tahapan
itu antara lain : tobat, sabar, faqir, zuhud, tawakal, cinta, makrifat
dan ridha. Karena itu seseorang yang mempelajari tasawuf wajib mendidik
jiwa dan akhlaknya. Sementara itu, hati adalah cermin yang sanggup
menangkap makrifat. Dan kesanggupan itu terletak pada hati yang suci dan
jernih.”
"Berbicara tentang nasihat, kulihat diriku tak pantas untuk memberikannya. Sebab, nasihat seperti zakat, nishabnya adalah kemampuan untuk memetik nasihat itu bagi dirinya sendiri. Seseorang yang belum mencapai nishab, bagaimana ia akan mengeluarkan zakat ? Dan seorang yang tak memiliki cahaya, bagaimana dapat dijadikan sebagai alat penerang oleh orang lain? Bagaimana bayangan akan lurus jika kayunya bengkok ? Allah swt mewahyukan kepada 'Isa bin Maryam AS :
"Nasihatilah dirimu, jika kau mampu memetik nasihat, maka nasihatilah orang lain. Jika tidak, maka malulah kepada-Ku".
"Berbicara tentang nasihat, kulihat diriku tak pantas untuk memberikannya. Sebab, nasihat seperti zakat, nishabnya adalah kemampuan untuk memetik nasihat itu bagi dirinya sendiri. Seseorang yang belum mencapai nishab, bagaimana ia akan mengeluarkan zakat ? Dan seorang yang tak memiliki cahaya, bagaimana dapat dijadikan sebagai alat penerang oleh orang lain? Bagaimana bayangan akan lurus jika kayunya bengkok ? Allah swt mewahyukan kepada 'Isa bin Maryam AS :
"Nasihatilah dirimu, jika kau mampu memetik nasihat, maka nasihatilah orang lain. Jika tidak, maka malulah kepada-Ku".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar