Suatu ketika Muhammad bin Wazir al-Harani keluar dari rumahnya menuju kebun setelah Ashar.
Ia bercerita,
“Ketika matahari hendak
tenggelam, saya berada di tengah kuburan. Tiba-tiba dari salah satu
kuburan bara api yang wujudnya menyerupai sebuah panci kaca sedagkan
mayat berada di tengah-tengahnya. Saya mengusap mata saya dan saya
berkata, ‘Apakah saya sedang mimpi atau sungguhan?’ Kemudian saya
menoleh ke pagar kota dan saya berkata, ‘Demi Allah, saya tidak sedang
tidur’.”
“Kemudian saya pulang ke
keluarga saya. Saya kebingungan. Lalu keluargaku memberiku makanan,
tetapi saya tidak bisa makan. Selanjutnya saya masuk ke daerah tersebut,
lalu saya bertanya tentang siapa penghuni kubur tersebut. Ternyata
orang yang di dalam kubur tersebut adalah pemungut pajak liar.” (Ia
adalah salah satu pembantu orang-orang zhalim) yang meninggal dunia pada
hari itu.
Asy-Sya’bi menuturkan bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Saya pernah melewati daerah Badr, lalu saya melihat seorang laki-laki
keluar dari dalam tanah, lantas dipukul oleh seseorang dengan gada
(pentungan kepala) sehingga ia amblas lagi ke dalam tanah. Kemudian ia
keluar lagi dan diperlakukan seperti itu lagi.” Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang tersebut adalah Abu Jahl bin Hisyam yang disiksa seperti itu sampai Hari Kiamat.”
Salim bin Abdillah meriwayatkan dari ayahnya yang berkata,
“Suatu ketika seseorang sedang
berjalan di atas kendaraan di antara Mekah dan Madinah, kebetulan
melewati kuburan. Tiba-tiba ada seseorang keluar dari kuburan dengan api
yang menyala, dibelenggu dengan besi, dan di lehernya terdapat rantai.
Ia menarik-narik rantai itu, lalu ia berkata, “Wahai hamba Allah!
Siramkanlah air! Wahai hamba Allah! Siramkanlah air!” Lantas ada orang
lain yang keluar mengikutinya, lalu ia berkata, “Wahai hamba Allah!
Jangan kau sirami air! Wahai hamba Allah! Jangan kau sirami air!”
kemudian ia menarik rantai, lalu mengembalikannya ke dalam kubur.’
Salim melanjutkan kisahnya,
“Maka si penunggang kendaraan pun jatuh pingsan. Lantara kejadian itu, kendaraan yang ditungganginya menjadi pincang.”
Salim melanjutkan ceritanya,
“Di pagi harinya rambut orang
tersebut menjadi putih, lalu ia menceritakan hal tersebut kepada Utsman
bin Affan, lantas beliau melarang lelaki tersebut bepergian sendirian.”
Ada seorang laki-laki dari
kalangan penduduk Madinah. Ia mempunyai saudara perempuan yang tinggal
di sudut kota Madinah. Kemudian saudara perempuan tersebut meninggal
dunia, lalu ia menguburkannya. Ketika pulang, ia teringat bahwa ia tadi
kehilangan sesuatu yang terjatuh di dalam kuburan. Lantas ia meminta
bantuan seorang sahabatnya.
Lalu keduanya menggali lagi
kuburnya dan keduanya menemukan benda tersebut. Kemudian ia berkata
kepada sahabatnya, “Menjauhlah kamu agar saya dapat dilihat saudara
perempuanku.” Lalu ia mengangkat penutup liang kubur. Ternyata kuburan
tersebut penuh dengan api yang menyala. Lalu ia segera mengembalikannya,
meratakan kembali kuburnya, dan pulang kepada ibunya seraya berkata
kepadanya, “Bagaimana sebenarnya tingkah laku saudara perempuanku?”
Ibuku bertanya, “Memang kenapa? Dia kan telah meninggal?” Selanjutnya ia
menceritakan kepada ibunya tentang apa yang telah disaksikannya di
kuburan. Lalu ibunya berkata, “Saudara perempuanmu itu suka
menunda-nunda shalat dari waktunya dan suka mendatangi pintu-pintu
tetangga, mencuri dengan pembicaraan mereka lalu menyebarkan pembicaraan
mereka.”
Seseorang yang dahulu bekerja
sebagai penggali kubur dan ia telah kapok dari pekerjaannya ditanya,
“Apa pengalaman aneh yang pernah engkau jumpai?” Ia menjawab, “Saya
pernah menggali kuburan seseorang. Ternyata orang tersebut telah dipaku
dengan paku besar menancap sementara paku yang lain menancap di kedua
kakinya. Saya juga pernah melihat tengkorak manusia yang dituangi timah.
Pada beberapa kuburan yang saya gali lagi, saya sering melihat orang
yang ada di dalamnya telah dipalingkan dari arah kiblat.”
Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar