Sabtu, 16 Maret 2013

DO'A DENGAN BACAAN SURAH AL-FATIHAH


Sebagian besar umat Islam Indonesia sering melakukan doa dengan bacaan al-Fatihah, apakah terkait pembukaan acara, mengirim doa untuk para almarhum, ziarah kubur dan sebagainya. Adakah dasar pembacaan al-Fatihah dalam doa?

Jawaban

Al-Quran menyebutkan bahwa ada 7 ayat yang diulang-ulang (as-Sab'u al-Matsani. QS al-Hijr: 87), para ahli tafsir sepakat bahwa yang dimaksud 7 ayat tersebut adalah surat al-Fatihah.

Dalam riwayat Bukhari (2276) dan Muslim (5863) Abu Said al-Khudri yang dimintai tolong oleh sekelompok suku yang pimpinannya sakit karena tersengat hewan. Abu Said mengobatinya dengan doa al-Fatihah. Setelah dilaporkan kepada Rasulullah Saw, beliau bertanya: "Darimana kamu tahu bahwa al-Fatihah untuk ruqyah (pengobatan)? Kalian sudah benar." Dalam riwayat Abu Dawud, Turmudzi dan Nasai ada juga seorang sahabat yang memakai al-Fatihah untuk mengobati orang yang kesurupan. Rasulullah pun tidak menyalahkannya.



Dari hadis ini Imam an-Nawawi menganjurkan membaca al-Fatihah ketika menjenguk orang sakit (at-Tibyan fi adabi Hamalat al-Quran I/183). Membaca al-Fatihah untuk orang mati juga dillakukan oleh ulama sejak dahulu, misalnya ahli tafsir Syaikh al-Razi berkata: "Saya berwasiat kepada pembaca kitab saya dan yang mempelajarinya agar secara khusus membacakan al-Fatihah untuk anak saya (yang telah wafat) dan diri saya, serta mendoakan orang-orang yang meninggal nan jauh dari teman dan keluarga dengan doa rahmat dan ampunan. Dan saya sendiri akan mendoakan mereka yang telah berdoa untuk saya" (Tafsir al-Razi 18/233-234)

سنن أبي داود - (ج 2 / ص 286)
3420 - حدثنا عبيد الله بن معاذ ثنا أبي ثنا شعبة عن عبد الله بن أبي السفر عن الشعبي عن خارجة بن الصلت عن عمه : أنه مر بقوم فأتوه فقالوا إنك جئت من عند هذا الرجل بخير فارق لنا هذا الرجل فأتوه برجل معتوه في القيود فرقاه بأم القرآن ثلاثة أيام غدوة وعشية وكلما ختمها جمع بزاقه ثم تفل فكأنما أنشط من عقال ( أي حل من وثاق ) فأعطوه شيئا فأتى النبي صلى الله عليه و سلم فذكره له فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم " كل فلعمري لمن أكل برقية باطل لقد أكلت برقية حق "
قال الشيخ الألباني : صحيح

______________________________
Oleh Ustadz Muhammad Ma'ruf Khozin (Nara Sumber "Hujjah Aswaja" di TV9, Anggota Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, dan Ketua LBM-NU Surabaya - Komisi Fatwa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar